Batu Granit di Belitung
Batu Granit Belitung sering disebut unik. Saat Traveler berkunjung ke Belitung, terutama pada saat menjelajahi pulau-pulau satelit biasanya bertanya-tanya. Mengapa bisa ada Batu di Belitung berupa granit yang begitu besar di laut dan pesisir pantai?
Sebagian besar dari wisatawan terkagum saat melihat formasi bebatuan granit, kemudian membentuk berbagai jenis yang membuatnya terlihat unik. Nah, untuk mengetahui lebih dalam asal-usul Batu Granit di Pulau Belitung, berikut penjelasan dari Ilmuan ITB.
Asal Usul Granit, Batu Granit Belitung
Ketua Program Studi Teknik Geologi ITB, Budi Brahmantyo pernah menulis kajian mengenai asal usul susunan Batu Granit Belitung. Tulisan ini tayang dalam sebuah blog dengan alamat http://blog.fitb.itb.ac.id.
Pada tulisan itu menyebutkan, Batu Granit di Belitung sebenarnya adalah bagian dari batuan dasar Indonesia bagian barat yang disebut sebagai Batolit. Sebarannya tidak hanya di Bangka Belitung saja, tapi juga muncul di Kepulauan Riau hingga Semenanjung Malaysia.
Umur Batuan Granit di Pulau Belitung diperkirakan mencapai 65-200 juta tahun. Sebaran batu ini juga sudah dipetakan sejak tahun 1995 oleh Baharuddin dan Sidarto.
Batuan ini adalah hasil pembekuan magma yang bersifat asam, dengan kandungan silika yang tinggi lebih dari 65%. Dari peta geologi terlihat bahwa batu granit tertua berumur Trias (Triassic) tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai TanjungTinggi, Batu Belayar Island dan Pulau Lengkuas.
Penyelidikan oleh Priem et al 1975 menyebutkan umur absolut dari granit Belitung di bagian barat laut yakni 208-245 juta tahun dan termasuk dalam Zaman Trias.
Budi menjelaskan asal usul munculnya bongkah-bongkah granit ke permukaan. Kemunculan bongkahan, menurutnya, diawali dari pembekuan granit di bawah permukaan bumi pada kedalaman puluhan kilometer. Pembekuan ini kemudian digolongkan sebagai batuan beku dalam yang membentuk Batolit. Batuan-batuan ini kemudian mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, bahkan beberapa mengalami pematahan dan peretakan.
Akibat dari proses (tektonik) tersebut, batu granit yang tadinya berasal jauh di bawah permukaan bumi akhirnya muncul ke permukaan. Selama proses pengangkatan granit dari dalam perut bumi, tubuh granit mengalami keretakan atau deformasi.
Enam Keunikan Batu Granit di Pantai Belitung
Gugusan granit di pantai-pantai Belitung sangat unik dan instagramable atau dengan kata lain sering muncul di instagram.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, batuan ini mengalami proses tektonik berupa pengangkatan, bahkan beberapa mengalami pematahan dan peretakan. Proses ini memakan waktu jutaan tahun lamanya. Ketika tubuh granit yang retak-retak ini muncul di permukaan Bumi, proses pelapukan dan erosi atau abrasi mengikisnya. Proses pelapukan dan erosi ini berlangsung selama ribuan tahun. Akibatnya, batu granit yang muncul ke permukaan seolah-olah merupakan bongkah batuan yang terpisah-pisah lalu membentuk suatu gugusan.
Granit-Granit Unik di Belitung
Setelah bongkahan-bongkan granit ini naik ke permukaan, lalu pengikisan, pelapukan disebabkan oleh erosi (pengikisan padatan | sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya | akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan) dan abrasi (pengikisan pantai oleh gelombang laut), maka terbentuklah varian keunikan granit. Hal ini sebagaimana Traveler lihat saat berkunjung ke Pulau Belitung, yaitu saat tour ke Pulau Lengkuas.
Berikut ragam keunikan bebatuan granit yang bisa kita lihat di pantai-pantai de seputaran Pulau Belitung.
- Batu Garuda
Pulau Batu Garuda berada sangat dekat dengan Pantai Wisata Tanjung Kelayang. Letaknya di sebelah Utara, terlihat jelas dari pantai. Jika Anda menggunakan boat tradisional nelayan, maka akan sangat cepat menyongsong pulau kecil ini, tidak lebih dari 7 menit.
Disebut Batu Garuda karena salah satu batu granit yang bertengger di atas bongkahan batu besar, serupa burung Lambang Negara Indonesia, Burung Garuda.
Saat Traveler ingin mengunjungi Pulau Lengkuas, maka destinasi pertama yang menjadi objek foto dengan panorama nan menawan adalah Batu Garuda. Karena hampir tidak berpantai atau tidak berpasir, maka perahu tradisional nelayan tidak akan singgah. Di sini, Traveler hanya akan diperkenankan berfoto dari ujung perahu dengan latar belakang Batu Garuda.
Seputar Batu Garuda
* Formasi Batu Granit yang Tersusun Sangat Bagus Untuk Background Photography
* Salah Satu Bentuk Batuan yang bertengger di Atas Batu Besar Mirip Dengan Kepala Burung Garuda
* Kombinasi yang Menarik di Pulau Batu Garuda, Yaitu Terdapat Pasir dan Batu
* Karena Terhalang oleh Pulau, Maka Tidak Begitu Berombak
* Air Jernih, Sehingga Alam Bawah Laut Terlihat Jika Dilihat Dari Atas Perahu
* Saat Malam Hari, Akan Muncul Pencahayaan (Lampu) yang Menyinari Formasi Bebatuan
- Batu Berlayar
Usai mengunjungi Batu Garuda, Guide akan mengajak Traveler ke Pulau Batu Berlayar. Jarak dari Batu Garuda ke Pulau Batu Belayar juga dekat, tidak akan memakan waktu hingga 15 menit. Letak Batu Garuda persis di sebelah Pulau Kelayang.
Dari jarak 0,5 Mil, ke arah Pulau Batu Berlayar, Traveler akan melihat susuna bongkahan batu dalam posisi vertikal dan horizontal. Dua Batu yang dalam posisi vertikal itu laksana layar yang terbentang, sedangkan tumpukan bebatuan yang berbaring searah dengan pasir putih laksana perahu. Demikianlah mengapa masyarakat lokal menyebutnya Batu Belayar.
Batu Berlayar merupakan pulau kunjungan wajib, Traveler bisa berpose di atas batu-batu. Saat Langit cerah dan berawan, perpaduannya dengan batu granit dan pasir akan menghasilkan karya foto traveling yang cantik tentunya.
Tidak hanya untuk sekedar mengambil background di siang hari, Batu Berlayar sangat bagus jika menjadi foregrund saat foto di malam hari, mengintai momentum Milky Way dan Star Trails.
Seputar Pulau Batu Berlayar
* Batu Granit di Pulau Batu Berlayar Tersusun Rapi Sehingga yang Nampak Laksana Perahu Sedang Berlayar.
* Batu Yang Menyerupai Layar ini Akan Terlihat Seperti Sirip Ikan Hiu Jika dari Jarak Dekat.
* Komninasi Antara Bebatuan dan Pasir Membuat Pulau Batu Berlayar Terlihat Menarik.
* Bisa Melakukan Snorkeling di Sekitar Pulau Batu Berlayar, Sebaiknya dengan Arahan Pemandu Wisata.
- Batu Pulau Burung
Pulau Burung terletak di sebelah Utara Tanjung Binga, Sijuk, Kabupaten Belitung. Jika menggunakan Boat Tradisional Nelayan, jarak tempuhnya sekitar 30 menit. Masyarakat lokal menyebut Pulau Burung karena salah satu batu granit di pantainya menyerupai burung.
Batu Pulau Burung adalah batu yang tingginya setingkat tiga lantai sebuah bangunan. Batu ini sama seperi halnya Batu Garuda, juga menyerupai burung.
Banyak juga wisatawan yang singgah ke Pulau Burung hanya sekedar untuk mengambil foto dengan background, terutama foto pre wedding.
Seputar Pulau Burung
* Batu Besar Setinggi Tiga Lantai Bangunan yang Menyerupai Kepala Burung
* Hamparan Pasir Putih di Teluk dan landai
* Tempat Snorkeling yang Nyaman di Area Lepas Pantai
* Terdapat Formasi Batu Unik, Yaitu Batu Becinte atau Batu Bercinta yang Menjadi Salah Satu daya tarik Pulau Burung,
- Batu Mr.P
Gugusan batu granit ini sebetulnya masih berada dalam kawasan Pulau Burung, persis di belakang pulau ini. Hanya di waktu-waktu tertentu bisa terakses dengan mudah, yaitu pada saat air surut. Jika air sedang pasang, Boat nelayan tidak bisa merapat.
Memiliki keunikan tersendiri, salah satu bongkahan batu di antara Gugusan Batu di Pulau ini menyerupai alat kemaluan pria. Daerah ini sangat jarang pengunjung, namun setelah sempat ramai oleh rekan-rekan pemggiat wisata, maka viral-lah dan menjadi ‘cerita’ tersendiri.
- Batu Adidas
Satu lagi, Batu Adidas. Tentu saja Traveler mengetahui mengapa di sebut Batu Adisas. Yup, karena memang berbentuk seperti logo salah satu produk terbesar di Eropa tersebut.
Batu Belitung ini terletak di Pesisir Timur Pantai Tanjung Tinggi atau oleh masyarakat biasa menyebutnya Pantai Laskar Pelangi. Letaknya tidak jauh, cukup dengan berjalan kaki dari pantai utama (pusat kunjungan), menyusuri hingga ke bagian timur.
Dari bentuknya, Batu Belitung ini berjejer paralel dan bertingkat. Bersusun dari ukuran yang paling besar ke ukuran terkecil. Perbedaannya dengan logo Adidas hanyalah dalam jumlah. Jika Adidas hanya berjumlah tiga tingkatan, namun batu ini memiliki empat.
Seputar Batu Adidas
* Formasi Batu Belitung yang Menarik Seperti Logo Adidas
* Terletak di Areal Pantai Tercantik di Pulau Belitung, yaitu Pantai Tanjung Tinggi
* Terletak di Pantai yang Pas Untuk Menikmati Sunset
* dan Bermain Air di Pantai (save)
- Balancing Rock
Satu lagi Traveler, Batu Granit yang satu ini juga wajib kamu kunjungi. Sebuah batu besar yang memiliki dudukan minim, namun seimbang dan tidak goyang. Inilah sebabnya masyarakat menamai Balancing Rock.
Lokasinya batu ini agak masuk ke dalam hutan, tepatnya berada di 200 meter dari Jalan Ranati. Dusun Aik Gelarak, Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung.
Bersambung Antara Satu Pulau Dengan Pulau Lain
Budi menambahkan informasi dari para penyelam di sekitar Belitung yang menyatakan bahwa jurang-jurang bawah laut terdiri dari lereng-lereng terjal. Lereng batu granit itu menyambung antara satu pulau dengan pulau lainnya.
Informasi geologi terkonfirmasi bahwa pada kenyataannya, semua tubuh granit yang tersebar. Di antaranya di Bangka-Belitung, Kepulauan Riau, Singapura, Semenanjung Malaysia, di bawah Selatan Karimata dan Laut Cina Selatan. Selain itu terdapat pula di Pulau Natuna dan sebagain Kalimantan Barat, menyatu. Geologi mengenalnya dengan sebagai batolit, sebagaimana telah termuat di awal tulisan ini.
Banyak Pilihan Destinasi
Traveler saat ini bisa memilih kunjungan destinasi saat berlibur ke Pulau Belitong. Karena selain wisata pantai dan pulau-pulau dengan formasi granit, Traveler bisa juga berkunjung ke wisata-wisata budaya dan sejarah.
Traveler juga bisa mengunjungi Kampung Laskar Pelangi seperti wisata Replika Sekolah Dasar Muhammadiyah Laskar Pelangi dan Museum Kata Andrea Hirata. Destinasi wisata gagasan Andrea Hirata ini terletak di Kecamatan Gantung, Belitung Timur.
Selain itu, ada pula Wisata kampoeng Ahok. Di sini Traveler bisa melihat langsung bagaimana pembuatan batik cetak dengan dengan karakter design khas Belitong. Di Kampong Ahok, Traveler bisa juga membeli berbagai jenis souvenir khas Belitung Timur.