Beripat Beregong Belitung
Selain berlibur ke pantai dan pulau cantik di Belitung, Traveler tentu ingin sedikit banyak tau seputar budaya di Pulau Belitung, salah satunya Beripat Beregong. Konsep budaya menampilkan ketangkasan.
Bentuk dan konsep dari kesenian ini adalah pertarungan antara dua orang bersenjata cambuk yang terbuat dari ritan. Sementara itu, mengiringi pertarungan keduanya, alat musik gong akan mengiringi atau disebut beregong.
Asal Mula Beripat Beregong
Dahulu kala ada bangsawan di Pulau Belitong yang ingin menikahkan putrinya. Namun Sang Bangsawan ini bingung, karena hingga saat itu putrinya belum juga memiliki tambatan hati. Padahal wanita muda tersebut merupakan Bunga Kampung, idaman semua laki-laki di kampung tersebut.
Terbersitlah ide untuk membuat sebuah pergelaran untuk mencari calon pasangan yang tepat. Selain tampan, baik hati, tentu saja memiliki ketangkasan.
- Aturan Ketangkasan
Aturan adu ketangkasan yaitu menggunakan cambuk yang terbuat dari rotan. Sementara untuk penilaian akan terhitung dari siapa yang paling sedikit mendapatkan cambukan. Dan tentu saja dengan iringan alat musik, di antaranya gong dan terompet tradisional dengan alunan suara yang khas.
- Peserta
Aturan yang lain adalah pelarangan keterlibatan peserta atau petarung sekampung. Berlaku juga bagi peserta beda kampung yang memiliki satu arah atau jalur kampung. Hal ini sebagai bentuk antisipasi balas dendam atau hal negatif lainnya.
- Konsep Pertunjukan
Idealnya, konsep presentasi Beripat Beregong berlandaskan kesepakatan. Untuk peserta beripat akan adu tanding di sebuah gelanggang atau seperti ring. Kemudian bagi pemusik yang mengiringi pertandingan bertempat di sebuah menara atau lebih ringgi dari gelanggang.
Beripat Beregong Kini
Kesenian Beripat Beregong menjadi konsep pertunjukan budaya yang unik. Seringkali ditampilkan dalam pertunjukan budaya atau untuk menghibur tamu-tamu wisata.
Beberapa sanggar kesenian juga sudah memoles dan menginovasi pertunjukan Beripat Beregong menjadi lebih menarik. Terkadang, para peserta sanggar kesenian budaya ini sengaja melibatkan peran serta penonton atau tamu dalam pertunjukan.